Perjuangan Seorang Gadis di Kalimantan, dari Penjual Togel Hingga Pemotong Rambut

Diposting oleh arief setiyawan di 21.52.00


Ilustrasi/Admin (Shutterstock)
Ilustrasi/Admin (Shutterstock)
Amoy, nama yang lebih dikenal daripada nama aslinya, Susanti. Lahir di Singkawang dari keluarga Tionghoa. Singkawang memang terkenal dengan pecinannya. Tidak seperti keluarga tionghoa di daerah lain di Indonesia, keluarga-keluarga tionghoa di Singkawang banyak yang hidup jauh di bawah garis kemiskinan.
Karena kemiskinannya maka Amoy hanya mampu sekolah hingga SMP, dan karena faktor kemiskinan pula maka Amoy dan keluarganya pindah ke Ketapang, sebuah Kabupaten di Kalimantan Barat yang kira-kira perjalanannya sekarang dapat ditempuh dengan jalan darat sekitar 10 jam dari Singkawang melalui Pontianak.
Keluarga Amoy adalah keluarga besar, dengan 4 saudara kandung, 2 kakak laki-laki dan 2 adik laki-laki membuat posisi Amoy sangat unik. Kedua adik Amoy menderita down syndrom sebuah kelainan genetika yang mengakibatkan penderitanya mengalami retardasi mental berat.
Pindah di Ketapang ternyata tidak membawa perubahan yang berarti, peningkatan taraf hidup jauh dari impian. Keluarga Amoy bekerja sangat keras. Amoy melakukan apapun demi menyambung hidup keluarga, dari beternak babi, menjual roti. Beda dengan kedua kakak laki-laki Amoy yang setiap hari hanya terlihat duduk di teras rumah sambil santai merokok tanpa merasa memiliki beban hidup. Bapak Amoy masih dipenjara karena kasus judi. Sementara Ibu Amoy praktis tidak bisa kemana-mana karena merawat kedua adik Amoy yang menderita down syndrom.
Setiap kali Amoy mau menengok Bapaknya di penjara, Amoy harus kerja keras dengan menjual roti buatannya atau menjual daging babi hasil peternakannya untuk memberikan sopoi (tip) bagi aparat. Jarak antara tempat Amoy tinggal hingga ke penjara selama 6 jam perjalanan darat atau 4 jam dengan speedboat, ditambah sejumlah uang yang harus disetor ke aparat tidak pernah menyurutkan niat Amoy untuk menengok Bapaknya.
Di saat kesulitan melanda kehidupan Amoy dan keluarganya, ya benar-benar Amoy adalah tumpuan hidup keluarga, maka Amoy akan melakukan banyak hal yang kadang diluar nalar dan kemampuan banyak orang. Dengan paras yang cantik dan rambut pirang disertai dengan kulit yang putih mulus Amoy tidak tergoda untuk terjun ke prostitusi walau sebagian besar lelaki yang menatap Amoy pasti membayangkan bahwa Amoy adalah wanita seperti itu. Amoy memilih untuk menjual togel, atau lotere. Dengan komisi 30% dari total uang yang di dapat Amoy maka keluarga dapat menyambung hidup.
Lama-kelamaan langganan togel Amoy semakin banyak, apalagi diimbangi dengan kemajuan teknologi komunikasi, banyak sekali para penggemar togel yang membeli hanya SMS dan ditagih keesokan harinya. Semakin lama para pelanggan hanya membayar kalau togelnya tembus kalau tidak pasti pura-pura tidak dirumah. Dan jawaban biasanya “dibayar sama yang hari ini sekalian, besok siang kubayar”.
Tidak hanya masyarakat biasa, ternyata beberapa aparat juga minta jatah keamanan untuk Amoy dengan kupon togel gratis, alias nembak tanpa bayar. Jika ada yang mendapat dalam jumlah besar tidak jarang Amoy mendapat tip dari para pembeli. Lambat laun Amoy mulai tertarik juga untuk membeli, sehingga komisi 30% nya kadang habis hanya untuk ikut membeli togel.
Amoy akhirnya mengalami kebangkrutan, ditambah pula operasi togel mulai digencarkan. Kehidupan keluarga Amoy mulai terganggu, praktis hanya dari beternak babi kehidupan mereka bisa diandalkan. Dalam kondisi terjepit ini Amoy tetap tidak menggubris godaan laki-laki hidup belang yang ingin menikmati indahnya tubuh Amoy.
Semakin hari ternak babi yang diurus Amoy tidak bisa diandalkan, harga-harga melambung tinggi apalagi di pedalaman Kalimantan. Akhirnya Amoy bekerja di salon sebagai pemotong rambut. Sampai tulisan ini dibuat Amoy tetap bekerja dengan rajin di salon dan tetap tidak tergoda godaan uang dari laki-laki hidung belang untuk menikmati tubuhnya.
Di tengah himpitan ekonomi yang sangat berat, kegigihan Amoy untuk mencari nafkah dengan tetap mempertahankan martabat dirinya patut dihormati dan diteladani.

0 komentar:

Posting Komentar

Kaca Ngajeng

Related Posts with Thumbnails
Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Daftar Blog Sahabat