Anak usia di bawah 5 tahun sudah menjadi Perokok Berat!
Fenomena anak balita sudah menjadi perokok berat sungguh fantastis! Dan anak itu adalah anak Indonesia, generasi penerus bangsa. Apakah kesalahan bocah ini?
Yang jelas bocah ini “sebenarnya” tidak tahu rokok itu benda apaan. Berbahaya atau tidak dia juga tidak tahu. Anak kecil itu ibarat kertas yang masih kosong, putih polos. Jika di dalam kertas itu ada coretan-coretan, garis-garis, dan sebagainya, tidak lain adalah orang dewasa yang mengisinya. Dalam hal ini tentu pelaku utama adalah orang tua dan lingkungan sekitarnya.
Orang tua adalah yang pertama mentorehkan pengajaran kepada si anak. Pengajaran tentang hal-hal yang positif dan hal-hal yang negatif.
Kewajiban orang tua mengajarkan hal-hal yang positif dan melarang anak untuk berbuat hal-hal yang negatif.
Ya, dalam hal ini peran orang tua yang menentukan. Menunjukkan kepada anak, ini Rokok atau Permen?
Di sisi lain, pemerintah juga tidak tegas menangani masalah rokok ini. Dari kisah ini, jelas-jelas rokok tidak memandang usia. Mereka yang balita pun sudah pandai merokok.
Rokok sudah menjadi konsumsi sehari-hari di Indonesia, dari masyarakat miskin hingga orang kaya, laki-laki perempuan, semua menyukai rokok.
Ini bisa Anda buktikan apabila Anda naik kereta api ekonomi, bus kota, mikrolet. Anda akan melihat kepulan asap rokok dimana-mana. Pemerintah tidak berani mengambil tindakan tegas dan nyata!
Pemerintah lebih mempertahankan pabrik rokok, kalau bisa jangan sampai tutup. Karena pabrik rokok merupakan penyumbang devisa terbesar.
Peduli amat dengan kesehatan masyarakatnya, terutama generasi mudanya. Lalu, apa peranan Menteri Kesehatan? atau Menteri Pemuda dan Olah Raga?
Salam sehat dan Selamat Hari Anak.
Ilustrasi : yessyabdi ;)
sumber : http://unik.kompasiana.com/2010/07/23/itu-rokok-nak-bukan-permen/
0 komentar:
Posting Komentar