17 Agustus 1945 Juga Bertepatan dengan Puasa
JAKARTA - Momentum perayaan Hari Kemerdekaan pada tahun ini ternyata istimewa. Itu karena detik-detik proklamasi pada tahun 1945 juga bertepatan dengan bulan Ramadan.
Fakta sejarah di atas diungkapkan sejarawan LIPI Asvi Warman Adam dalam diskusi bertema Silaturahmi Kebangsaan: Kenapa 17 Agustus? Yang digelar Mega Institute di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (8/8/2010) malam.
Momentum 17 Agustus 1945 sama dengan tahun ini yang jatuh pada bulan Ramadan, ungkapnya.
Namun, Asvi buru-buru menepis aspek mistis dalam pemilihan tanggal 17 oleh para founding fathers sebagai momentum pembacaan teks proklamasi. Dia menjelaskan, proklamasi kemerdekaan Indonesia mengapa ditetapkan pada bulan Agustus karena peristiwa meledaknya bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki.
Fakta sejarah juga mencatat, Soekarno secara berkesinambungan melakukan safari politik ke beberapa negara beberapa hari sebelum membacakan teks proklamasi. Tapi yang paling penting dalam sejarah proklamasi ada persingungan antara generasi tua dan muda, seperti dalam peristiwa Rengasdengklok," ungkapnya.
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan sejumlah pemuda, antara lain Soekarni (Wikana), dan Chaerul Saleh dari sebuah rumah di Menteng 31 terhadap Soekarno dan Hatta pada 16 Agustus 1945 pukul 04.30. WIB.
Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan RI. Golongan muda mengancam akan melakukan gerakan pengambilalihan kekuasaan dari pihak Jepang apabila proklamasi tidak dilakukan pada 16 Agustus 1945.
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Rencana penyerangan terhadap Jepang di Jakarta pun gagal terwujud karena tidak didukung seluruh anggota PETA.

sumber : www.okezone.com