Jakarta: Delapan prajurit hilir mudik di dalam rumah, mencari Jenderal Nasution. Mereka semua bersenjata, yang tiga mengintai ruang tidur, sisanya di dapur. Empat peluru mereka tembakkan ke pintu ruang tidur,
beberapa di tembok, di meja, dan tiga bersarang di tubuh seorang anak perempuan, Ade Irma Suryani Nasution.
Inilah diorama yang bisa Anda lihat ketika berkunjung ke Museum Jenderal Besar DR. A. H. Nasution. Museum ini semula merupakan kediaman Jenderal Nasution yang ditempati bersama keluarga.
Setelah Jenderal Nasution wafat, dan keluarga pindah rumah, akhirnya bangunan ini diresmikan jadi museum sejak 3 Desember 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Wisata sejarah Anda akan dimulai dari ruang tamu yang dilengkapi sofa, meja, lemari pajangan dan beberapa benda lainnya. Setelah itu Anda akan masuk ke ruang kerja, lalu menuju lorong.
Lorong ini memberikan atmosfer mencekam karena adanya diorama pasukan Tjakrabirawa G30S/PKI bersenjata lengkap, begitupun di ruang tidur dan di ruang makan.
Diorama seorang ibu sedang mengendong anak yang punggungnya berdarah semakin membawa Anda terhanyut dalam peristiwa dramatis tersebut. Begitupun dengan diorama Pak Nas (AH Nasution) yang sedang memanjat pagar.
Bangunan yang terletak di Jalan Teuku Umar No. 40 Menteng, Jakarta Pusat ini merupakan salah satu tempat bersejarah. “Museum ini merupakan bukti otentik kesejarahan tentang peristiwa penculikan Pahlawan Revolusi, dan pada waktu itu Pak Nas adalah salah satu Pahlawan yang selamat,” ujar Farhan (28), guide di museum ini.
Anda bisa datang langsung menikmati kebenaran bukti otentik ini dari Selasa sampai Minggu, mulai dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang.
ZONAINDO.COM
Lama juga, Apa Kabar Teman?
-
Setelah sekian lama tidak membuka website jadul ini, merasa banyak
perubahan.
Apa lagi setelah BW oh lumayan banyak sekali yang belum terpenuhi
permintaan...
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar